Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Sistem Peredaran Darah Pada Vertebrata
Sistem sirkulasi pada vertebrata berupa sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem sirkulasi pada vertebrata memerlukan alat-alat khusus, seperti jantung dan pembuluh darah. Alat-alat tersebut bekerja sama dalam suatu sistem, yaitu sistem peredaran darah. Sistem ini berfungsi dalam pengangkutan gas-gas pernapasan, zat-zat makanan sisa hasil metabolisme, hormon antibodi, dan materi lainnya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah pada vertebrata berupa sistemperedaran darah tertutup. Sistem peredaran darah tertutup dikelompokkan menjadi sistem peredaran darah tunggal dan sistem peredaran darah ganda (Sridianti 2014 :1).
1. Sistem Peredaran Darah Pisces
Sistem peredaran darah padapisces, misalnya pada ikan, terdiri dari jantung yang beruang dua, yaitusebuah bilik (ventrikel dan sebuahserambi (atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam ronggaperikardium, yaitu bagian darirongga tubuh yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus yaitu strukturpenghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruangdepan jantung.Darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berintidan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran,terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa
( Nisaa. 2013 :5 ).
Menurut Nisaa (2013 : 6 ) bahwa pada proses peredaran darah pisces, darah dari seluruh tubuh mengandung CO berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambidalam jantung melalui vena. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dandipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Seiring denganrespirasi pisces (ikan), O dari airmasuk kedalam insang dan CO dari insang keluar ke air. Setelah itu darah yangtkini mengandung O masuk kedalam aorta dorsalis yang selanjutnya di edarkankeseluruh tubuh. Dengan demikian, peredaran darah pada ikan disebut peredarandarah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.
2. Sistem Peredaran Darah Amfibie

Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik. Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain, karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekananya dalam hamparan kapiler pada paru-paru atau kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, di mana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang. Dalam ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat pencampuran darah kaya oksigen yang telah kembali dari paru-paru dengan darah yang kurang oksigen yang telah kembali dari bagian tubuh yang lain. Akan tetapi, suatu abungan (ridge) di dalam ventrikel akan mengalihkan sebagian besar dari darah yang kaya oksigen itu dari atrium kiri ke dalam sirkuit sistemik dan sebagian besar darah yang miskin oksigen itu dari atrium kanan ke dalam sirkuit pulmokutaneus.
3. Sistem Peredaran Darah Pada Reptil

Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudahsempurna, sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dandarah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dariventiculus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcusaorta sinister yang akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aortasinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus aorta deksterkeluar dariventrikel sinister (Nisaa.2013 : 9).
Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangandan bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikianrupa sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae. Pada crocodilia septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang4. Namum demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dansinister bersatu untuk membentuk aorta dorsalis. Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasipulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringanpertukaran-gas dalamparu-paru dan kembali ke jantung. Pada satu ordo reptilia, crocodilia, ventrikelsecara sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan (Nisaa.2013 : 10).
Proses sirkulasi pada reptilil Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menujukeserambi kanan, kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melaluiarteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri,darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus inilalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplaidarah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.Dari seluruh jaringantubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.
4. Sistem Peredaran Darah Aves

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:
- Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior)
- Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan dan anggota otot-otot pettoralis menuju jantung.
- Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
- Pembuluh balik yang dating dari paru-paru (pulmo) kanan dan pari-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri ke jantung.
5. Sistem Peredaran Darah Mamalia

Marmut yang berasal dari filum vertebrata, mempunyai jantung berbilik empat dengan dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna.Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidakada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile.Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama. Atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen (darahdeoksi) dari badan, dan ventrikelkanan memompa darah dengankuat ke paru–paru untuk melepaskan karbon dioksida danmengambil persediaan oksigenyang segar. Darah oksigenkemudian kembali ke atrium kiri,dan dipompa keluar dengan kuat kesemua organ–organ dan jaringan tubuh.Daripernyataantersebut, maka mamalia termasuk golongan berdarah panas Nisaa.2013 : 15).
DAFTAR RUJUKAN
Hapyah,A. 2014.Sistem Peredaran Darah. https://www.academia.edu/8610357 /Sistem_peredaran _ darah. Diakses pada 25 april 2015.
Nisaa chairul. 2013. Sistem peredaran darah. https://www.academia.edu/5209893/ MAKALAH_SISTEM_KARDIOVASKULER. Diakses pada 25 april 2015.
Nurahlima. 2008 . Sistem sirkulasi hewan. http://www.slideshare. net/nurahlina08 /power-point-nur- ahlina-sistem-sirkulasi-hewan. Diakses pada 25 april 2015.
Sridianti.2014. .Sistem Peredaran Darah manusia. https://www.sridianti.com/ sistem_peredaran_ darah_manusia. diakses tanggal 25 April 2015.
Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata
Reviewed by Unknown
on
March 01, 2018
Rating:

Post Comment
No comments: