7 Kelas Molusca
7 Kelas Molusca
Karakteristik Moluska
Mulusca merupakan hewa lunak dan tidak mempunyai ruas. Molusca mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan Filum lain. Secara umum karakteristik tersebut meliputi :- Tubuhnya simetri bilateral, bertubuh lunak dan tidak bersegmen
- Triplobastik
- Tubuhnya pendek, kebanyakan ditutupi oleh cangkang yag diserkresikan oleh mantel.
- Cangkang terbuat dari zat kapur atau zat kitin
- Cangkang dapat terletak diluar atau di dalam tubuh atau tidak memiliki cangkang sama sekali.
- Organ reproduksi hermafrodit (monoecius) atau dioecius, dengan fertilisasi internal maupun eksternal.
- Saluran pencernaan makanan yang lengkap dan kompleks.
- Sistem sirkulasi terbuka, kecuali kelas Cephalopoda
- Alat pernapasan berupa insang, ktenidium, mantel atau rongga mantel.
- Alat eksresi berupa sepasang ginjang (nefridium), larvanya trokofor dan massa jerohan pada dorsal.
Adapun 7 kelas Molusca yaitu :
1. Aplacophora
Aplacophora merupakan
mulusca dengan Tubuh penjang
berbentuk seperti cacing, kaki tereduksi atau tidak ada. Seluruh permukaan tubuh/mantel
ditutupi banyak spikula yang mengapur tanpa cangkang. Sementara insangnya
biasanya tersembunyi di bawah rongga kloaka
dan organ reproduksi berumah satu atau dua. Untuk sistem pencernaannya
dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi kemudian kefaring dan disalurkan ke perut masuk ke dalam usus halus disana akan dicerna dan akan disalurakan keanus. Radula
berupa pita yang bersifat tanduk dan mengandung sejumlah gigi-gigi pemotong. Usus pendeknya
akan menyerap nutrisi dikeluarkan melalui
anus. Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah
sinus. Darah mendapat oksigen dari insang. Contoh spesies dari kelas Aplacophora adalah Neomeniomorpha sp dan Chateoderma sp.
Neomeniomorpha sp. |
2. Monoplacophora
Pada tahun 1952, selama Expedisi oceanografi Demark dengan menggunakan kapal peneliti Galathea di sepanjang pesisir barat Costa Rica, ditemukan spesies Molusca baru, Neopilina sp. Mahkluk dengan cangkang kerucut sekitar 3 cm (2,2 inci) yang diambil dari kedalaman 3.750 meter. Berdasarkan penelitian Lemche, bahwa mahkluk itu sepenuhnya bukan keong. Spesies itu bukanlah sekelompok fosil molusca yang dikenal pada zama Kambium beberapa ratus tahun yang lau. Monoplacohopra mempunyai tubuh berbentuk oval, simetri bilateral, metamerisme internal. Cangkang tunggal berbentuk kerucur dan mempunyai kaki pipih ada di bagian ventral. Dikedua sisi kaki ada lima sisir insang (ctenidia) untuk molusca (posisi sere) serta beberapa nephridia, organ eksresi, dalam hal ini biasanya hanya ditemuakn diantara seri jenis cacing (annelida) tersegmentasi. kepala tertutupi oleh rongga mantel dan bagian mulut dilengkapi oleh radula. Sementara pada otor retractor keki juga dalam posisi yang seri. Sistem saraf pada Neopilia sp masih sangat primitif dimana terdapat dua jalur saraf pada sisi yanng berlainan, satu pleura (saraf mantel) dan satu pedal saraf (syaraf kaki). Kedua jalur ini bergabung dibagian kaudal (posterior) yang membuatnya menjadi sistem saraf cincin tertutup. Contoh spesies dari kelas monoplacophora adalah Laevipilina antartiva, Neopilina galatheae, Micripilla wareni.
Micropilina wareni |
3. Scaphopoda
Scaphopoda umumnya memiliki cangkang memanjang, berbentuk seperti tanduk yang terbuka di kedua ujungnya. Mantelnya berbentuk tubulus, kaki silindirs atau kerucut dan insangnya tidak ada. Pada bagian kepala tanoa dengan dengan organ captacula disekeliling mulut. Scaphopoda memiliki mulut dengan redula, kerongkongan pendek, lambung, umus dan anus. Selain itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang membantu proses penncernaanya. Pada Dentalium vulgare, tidak memiliki kepala dan insang sehingga sistem pernapasannya dibantu oleh mantel. Sirkulasi air untuk pernafasan digrakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Mantel akan memberntuk rongga manterl yang berisi cairan. Terdapat tiga pasang serabut-serabut saraf yaotu gangli sebrebral, gangion pleural dan ganglion pedal. Untuk sistem ekresinya dilakukan dengan alat eksresi berupa ginjal yang dinamakan nefridium. Scaphopoda bereproduksi dengan cara seksual dengan organ seksula saling terpisah antara induvidu lain namun fertilisasinya dilakukan secara eksternal. Contoh spesies dari kelas Scaphopoda adalah Fissidentalium formosum, Cadulus subfusformis, Dentalium acicula, Dentalium zalandicum.
Fissidentalium formosum |
4. Polyplacophora
Polyplacophora mempunyai bentuk oval dengan lempenga berjumlah 8 buah, yang umumnya tersusun tumpang tindih dan dikelilingi sabuk. Kaki pipih dan lebar dengan otot yang kuat. Terdiri juga dari insang yang berjumlah 6-8 pasang dan terletak didalam celah diseputar kaki dan kebanyakan anggota berumah satu dan larvanya berupa trokofor. Secara umum organ pencernaannya dimulai dari mulut yang dilengkapi redula dan gigi kemudian faring dan disalurkan ke perut lalu masuk ke dalam usus halus dan diteruskan ke anus. Sementara sistem peredaran darag lukuair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang. Polyplacopgora bereproduksi secara seksual yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina. Contoh spesies dari Polyplacophora adalah Tonicella insignis, Tonicella lineata, Katharina tunicate, Tunicella lokii, Mopalia ciliate.
Mopalia ciliat |
5. Gastropoda
Umumnya bercangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral, kepala jelas, umumnya dengan dua pasang tentakel, kaki lebar dan pipih, rongga mantel dan organ (bagi yang bercangkang) terputar180⁰ terhadap kepala dan kaki. Insang berjumlah satu atau dua buah atau bernafas dengan paru-paru, organ reproduksi berumah satu atau dua fertilisasi secara internal ataupun eksternal. Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya. Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnya dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam (dekstral), dan berlawanan arah jarum jam (sinistral). Cangkang gastropoda terdiri dari 4 lapisan. Letak mantel di bagian belakang mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda. Berdasarkan organ pernafasannya maka kelas ini dibagi menjadi 3 sub-kelas grastropoda yaitu sub kelas Prosobranchia; sub kelas Opsithobranchia; dan sub kelas Pulmonata. Paru-paru ini merupakan jalinan pembuluh darah dan berhubungan secara langsung dengan jantung. Pertukaran udara terjadi di lubang respirasi yang terdapat di bagian samping kanan kaki perutnya. Pada sebelah luar dinding mantel terdapat rongga mantel di dalam cangkok. Mantel terkadang digunakan sebagai alat eksresi. Eksresi dilakukan dengan sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil-hasil eksresi akan dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Contoh spesies Gastropoda adalah Rhinoclavis sinensis, Epitonium rugosum, Cypraea annulus, Terebra sp.
Terebra sp. |
6. Pelecypoda or Bivalvia
Bivalvia tidak memiliki kepala, mata serta radula di dalam tubuhnya, tubuh bivalvia hanya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu kaki, mantel, dan organ dalam. Kelas bivalvia ini mempunyai dua buah cangkok yang dapat menutup dan membuka dengan otot aduktor dalam tubuhnya. Untuk bagian Dorsal Cangkang Bivalvia terdiri atas Gigi sendi, yang akan meluruskan kedua katup serta berfungsi sebagai poros ketika katup tersebut membuka atau menutup. Ligamen sendi, yang terdapat diantara kedua katup dan berfungsi menyatukan ketup di bagian dorsal dan memisahkan katup di bagian ventral. Umbo, tonjolan dibagian dorsal. Sementara 3 lapisan cangkang Bivalvia adalah Perostacum yaitu lapisan paling luar dari asam karbonat, berfungsi untuk melindungi bagian yang ada di dalamnya, disebut juga lapisan tanduk. Prismatik yaitu lapisan bagian tengah yang terbuat dari kristal-kristal kapur (kalsium karbonat), Nakreas yaitu lapisan mutiara, merupakan lapisan bagian dalam yang terbuat dari kristal-kristal kalsium karbonat dan mengeluarkan bermacam-macam warna jika terkena cahaya. Pernapasan bivalvia dilakukan oleh bagian mantel dan dua buah insang (bebrbentuk huruf “W”). Oksigen akan masuk bersama-sama dengan aliran air. Air masuk ke dalam tubuh melalui incurrent siphon. Ketika aliran air tersebut melalui insang dan mantel maka terjadilah pertukaran O2 dan CO2. Contoh spesies Bivalvia yaitu Trachycardium sp, Anadara sp, Gafrarium tumidum, Modiulus sp, Chlamys sp.
Chlamys sp. |
7. Cephalopoda
Mempunyai Simetri bilaterial, Cangkang eksternal atau internal dari kapur, kitin, atau tereduksi mempunyai mantel tebal dan berotot . Mulut dilengkapi 2 buah rahang yang kuat seperti paruh serta dikelilingi 8 - 10 tentakel, Nephridia 1 atau di kepala. Mempunyai Insang 2 atau 4 dalam rongga mantel, 2 Sistem syaraf terpusat njal 2 buah, jantung beruang 3. Kulitnya memiliki kromatophore, dengan pigmen kuning atau coklat yang terletak dalam suatu kapsul elastic yang dikelilingi oleh sel-sel otot. Sel-sel ini berkontraksi secara ritmis sehingga memungkinkan cumi-cumi dapat berganti warna menjadi gelap dan terang. Pada dinding permukaan anterior terdapat pen yang menyokong tubuh. Kelas bivalvia dapat bergerak ke arah depan menggunakan sirip dan tentakelnya, sedangkan kearah belakang menggunakan siphon yang dapat berfungsi untuk mengeluarkan/menyemprotkan air ke arah depan sehingga tertolak ke belakang. Zat tinta ini berfungsi untuk menghamburkan pandangan musuhnya sementara ia melarikan diri. Respirasinya menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang mantel bagian ventral dan eksresinya dilakukan oleh ginjal. Contoh spesies dari kelas Cephalopoda adalah Loligo sp, Sepia sp, Octopus sp, Amphitretus pelagicus, Argonauta argo.
Argonauta argo |
Uraian diatas adalah 7 kelas yang terdapat pada Molusca. Semoga uraian ini bisa membantu teman teman sekalian.
7 Kelas Molusca
Reviewed by Unknown
on
February 26, 2018
Rating:
No comments: