Pewarnaan Bakteri
PEWARNAAN BAKTERI
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan penghasil energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Sejumlah bakteri, bersifat parasit intraseluler obligat contohnya Chlamydiae dan Rickettsiae. Teknik pewarnaan dikelompokkan menjadi beberapa tipe, berdasarkan respon sel bakteri terhadap zat pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan yaitu :
- Untuk pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram, dan pewarnaan “acid-fast”(tahan asam) untuk genus Mycobacterium.
- Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan flagela, pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albertdigunakan untuk meliat granula metakromatik (volutin bodies) pada Corynebacterium diphtheriae.
Untuk semua prosedur pewarnaan bakteri dibutuhkan pembuatan apusan lebih dahulu sebelum melaksanakan beberapa teknik pewarnaan yang spesifik. Caranya tidak sulit tetapi membutuhkan kehati-hatian dalam pembuatannya. Tahap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan kaca objek: menghapus lemak atau minyak untuk membersihkankaca dengan menggunakan air hangat atau serbuk penggosok, selanjutnyadengan suatu campuran air dan alkohol (alkohol 95%), kemudian kaca dikeringkan dan disimpan di atas kertas saring sampai siap untuk digunakan.
- Pembuatan apusan: menghindari apusan yang tebal dan rapat adalah pentingsecara mutlak. Suatu apusan yang baik merupakan selapis tipis. Apusan dapatdibuat dari biakan kaldu cair atau medium biakan kaldu agar dengan berbagai cara.
- Dari biakan kaldu cair, pengambilan satu atau dua loop biakan sel dapat langsung dipindahkan ke kaca objek dengan loop inokulasi steril dan sebarkan secara merata kira-kira sebesar uang logam (kurang lebih 1 – 2 cm).
- Dari medium kaldu agar: mikroorganisme yang diambil dari medium padat menghasilkan pertumbuhan yang tebal dan rapat, tidak dapat langsung dipindahkan ke atas kaca objek. Pemindahan sel dari biakan dilakukan dengan menggunakan jarum inokulasi steril. Hanya ujung jarum yang menyentuh biakan, untuk mencegah pemindahan sel terlalu banyak. Pengenceran dilakukan dengan memutar ujung jarum di atas tetesan air, sampai kelihatan semitransparan. Sebelum proses selanjutnya, apusan dibiarkan kering. Jangan ditiup, biarkan kering di udara.
Proses pembuatan apusan bakteri biasanya dengan menggunakan fiksasi panas, tanpa difiksasi apusan bakteri akan tercuci selama memasuki prosedur pewarnaan. Fiksasi panas dibutuhkan selama protein bakteri mengalami koagulasi dan melekat di atas permukaan kaca objek. Fiksasi panas dilakukan dengan melalukan secara cepat apusan kering, sebanyak dua atau tiga kali di atas lidah api bunsen atau lampu spirtus.
Berdasarkan pewarnaan gram bakteri dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
- Bakteri gram negatif , dimana bakteri gram negatif zat lipidnya akan larut selama proses pencucian dengan alkohol. Pori-pori pada dindning sel akan membesar, permeabilitas, dinding sel menjadi besar sehingga zat warna yang sudah diserap mmudah lepas dan membuat bakteri tersebut menjadi tidak berwarna.
- Bakteri gram positif, dimana bakteri gram positif akan mengalami denaturasi protein pada dinding selnya oleh pencucian dengan alkohol. Protei menjadi keras dan kaku, pori-pori mengecil, permeabilitas kurang sehingga kompleks ungu kristal jodium dipertahankan dan sel bakteri akan tetap berwarna.
Tabel diatas menjelaskan perbedaan ciri ciri dinding sel anatara bakteri gram positif dan bakteri gram negarif .
Pewarnaan Bakteri
Reviewed by Unknown
on
February 28, 2018
Rating:
No comments: